1.
Perbedaan
Motor stater konvesional dengan motor stater reduksi
Motor Starter Konvensional dengan Motor
Starter Reduksi memiliki perbedaan utama, diantaranya yaitu :
ü Motor Starter
Konvensional memiliki letak Armature yang sejajar dengan Pinion Gear.
Sehingga sangat menguntungkan bagi kendaraan yang memerluan kecepatan
akselerasi. Berbeda dengan starter reduksi
yang putaran dari Armature nya harus direduksi kembali oleh Idle Gear sehingga
memperlambat putaran.
ü Motor Starter
Konvensional memiliki putaran yang cepat, karena putaran dari Armature
langsung diterima oleh Pinion Gear sehingga motor starter jenis ini sangat
cocok untuk kendaraan ringan. Sedangkan Motor Starter Reduksi memoliki putaran yang lambat, karena putaran dari
Armature direduksi kembali oleh Idle Gear, sehingga tidak langsung diterima
Pinion Gear dan menyebabkan momen puntir yang besar, sehingga motor starter
jenis ini sangat cocok untuk kendaraan pengangkut.
ü Dari segi letak komponen pun berbeda, Motor Starter Konvensional memiliki Starter Clutch yang seporos dengan armature
sehingga putaran dari armature dapat diterima secara langsung oleh pinion gear.
Sedangkan letak Starter Clutch dari Motor Starter
Reduksi memiliki poros yang sejajar dengan Magnetic Switch (solenoid).
ü Karena letak Clutch yang seporos dengan
armature, maka dorongan dari Plunger tidak langsung diterima oleh Starter
Clutch. Sehingga, dorongan dari plunger untuk menggerakan Stater clutch diperlukan
komponen yang bernama Driver Lever (tuas penggerak). Untuk motor jenis reduksi sendiri, mempunyai perbedaan
dalam hal ini, karena letak Starter Clutch yang seporos dengan Magnetic Switch,
maka posisi plunger pun langsung bisa mendorong Starter Clutch ke arah
perkaitan Pinion Gear dengan Ring Gear sehingga putaran dari Idle Gear
diteruskan ke Ring Gear melalui Pinion Gear secara langsung melalui dorongan
plunger.
2.
Perbedaan
motor starter Konvensional dengan motor starter planetary
Sistem
starter dengan motor starter tipe
planetary pada prinsipnya sama dengan motor starter tipe lainnya. Motor
starter jenis planetary termasuk
pada jenis motor starter reduksi karena putaran armature diturunkan untuk
mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor
starter jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary. Reduksi model planetary
memungkinkan motor starter bekerja pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan motor
starter tipe konvensional.
Kecepatan
motor yang lebih tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari
motor starter jenis ini adalah lebih kompak, lebih ringan, dan output torsi
yang lebih ringan. Komponen-komponen utama motor starter tipe ini secara umum
sama dengan motor starter tipe konvensional, namun ukuran armature, kumparan
medan dan lainnya lebih kecil. Perbedaan yang mencolok pada motor starter tipe
ini adalah komponen untuk mereduksi putaran motor dengan unit roda gigi
planetary. Unit gigi planetary terdiri dari beberapa komponen, yaitu ring gear,
gigi planetary, pembawa gigi planetary dan poros pembawa (carrier shaft).
Armature menghasilkan putaran yang tinggi. Putaran ini sebagai input pada
sistem gigi planetary. Output dari sistem roda gigi planetary adalah putaran
yang lebih lambat dibandingkan dengan putaran armature tetapi dengan torsi yang
lebih tinggi.
3.
Perbedaan
motor stater reduksi dengan motor starter planetary
Istilah reduksi pada motor starter berarti
mengurangi atau menurunkan. Yang diturunkan adalah putaran motor starter. Jadi
motor starter jenis reduksi merupakan motor starter yang putaran armaturenya
direduksi atau diturunkan dengan sistem penurun putaran berupa roda gigi.
Penurunan putaran motor starter ini berefek pada naiknya tenaga putar atau
torsi motor tersebut.
Sedangkan
jenis planetary putaran armature
diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun
putaran motor starter jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar